Halaman

Kamis, 29 Desember 2011

2500 koloni karang lunak ditanam di Pulau Badul


© WWF-Indonesia

Sebagai upaya merehabilitasi kondisi terumbu karang di Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Pulau Badul, Kabupaten Pandeglang, Banten, 2500 koloni karang lunak ditanam di kawasan perairan itu. Kegiatan bertajuk “Build Your Own Reef VI” yang diselenggarakan pada 1-3 Desember 2011 ini merupakan kerjasama WWF-Indonesia Kantor Banten dan DKP Pandeglang yang didukung oleh PT. Danareksa.

Sesuai judulnya, kegiatan rehabiltasi ini merupakan rangkaian dari 5 kegiatan sejenis sebelumnya yang telah digiatkan WWF di KKLD Pulau Badul sejak tahun 2007. Hingga kini, 5.550 koloni karang telah ditanam di Pulau tersebut.

Build Your Own Reef menerapkan metoda transplantasi karang sebagai upaya untuk memulihkan ekosistem terumbu karang di KKLD Pulau Badul. Uniknya, kegiatan ini juga melibatkan masyarakat lokal yang tergabung dalam kelompok Paniis Lestari (PANLES) Desa Taman Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kelompok inilah yang secara aktif melakukan kegiatan rehabilitasi terumbu karang di Pulau tersebut. Bahkan, bibit karang yang digunakan dalam kegiatan ini pun hasil budidaya kelompok tersebut.

Build Your Own Reef VI telah berhasil menanam 2.500 koloni karang lunak dengan 100 unit rak yang terbuat dari beton yang diletakkan pada lokasi terumbu karang yang sudah rusak dan ditempatkan pada media substrat pada kedalaman 6 – 9 meter.

Peserta juga diajak melihat dari dekat usaha budidaya karang lunak yang dilakukan oleh kelompok Paniis Lestari sebagai contoh nyata kesadaran masyarakat lokal melestarikan sumberdaya alam yang ada di sekitarnya.
© WWF-Indonesia

“Selain mempercepat rehabilitasi terumbu karang di sekitarnya, Build Your Own Reef juga diharapkan mampu menjadi sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat lokal melalui penyediaan bibit karang hasil budidaya, pembuatan rak beton, media substrat, pemasangan rak beton, hingga penanaman karang,” jelas Andre Crespo, Coastal and Ecotourism Officer WWF-Indonesia kantor Banten.
 
Selama enam bulan pasca penanaman, tim WWF dan kelompok Paniis Lestari rutin melakukan monitoring setiap bulannya untuk memantausurvival rate dan pertumbuhan karang, habitat ikan di sekitar lokasi penanaman, kondisi perairan, serta melalukan tambal sulam jika diperlukan. Tambal sulam atau penanaman kembali dilakukan jika ditemukan koloni karang yang mati pada media substrat.

Satu bulan pertama adalah fase yang paling rentan. Setelah itu, koloni karang mulai tumbuh dan berkembang. Pada umumnya, selama 3 bulan, pertumbuhan karang bisa mencapai 15 cm.

Enam bulan setelah penanaman, tim dari PT. Danareksa pun rencananya akan turut serta melakukan aktivitas monitoring bersama penyelam dari WWF dan kelompok masyarakat setempat.

Sumber : klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut